Blog resmi RUAS NI HKBP NA MASIHAHOLONGAN : "Horas jala dame ni Debata ma di hita saluhutna, dibagasan Kristus Jesus Tuhanta i." Amen..
Visi Group Ruas ni HKBP na Masihaholongan : Ruas ni HKBP mangerbang gabe ruas na inklusif, dialogis huhut margogo pahembanghon parngoluon na marmutu dibagasan holong ni Tuhanta Jesus asa gabe hasangapon di Debata Ama pargogo na so hatudosan.
Misi : Pahinsathon holong ni roha ni sude ruas ni HKBP.
Prinsip : Gabe sira dohot panondang (Mat 5 : 13-14)
.
« »
« »

Friday, March 16, 2012

PASKAH



Aku mendapat izin dari Pak Ketua untuk menaruh tulisan saya tentang Paskah dalam dokumen ini. Tulisan ini adalah pandangan pribadi atas perenungan tentang paskah. karena cukup panjang, maka akan dibuat dalam bentuk seri, sehingga teman teman tidak bosan membacanya. (Oleh St. Charles Siahaan)

Salam

Paskah
Gereja di sepanjang zaman merayakan kebangkitan Kristus dengan jalan menyebutnya sebagai perayaan Paskah. Karena hari ini adalah hari raya Paskah, maka aku merenungkan makna Paskah itu bagi saya secara pribadi. Perayaan Paskah diwarisi Gereja dari akarnya di dalam ibadah orang Israel. Sementara orang Israel merayakan Paskah untuk pertama kalinya di Mesir. Jika memperhatikan Paskah di Mesir itu, sebagaimana dituturkan Alkitab dalam kitab Keluaran, maka kita dengan yakin mengatakan bahwa Paskah itu adalah sebuah perayaan keluarga. Musa mengatakan kepada bangsa Israel, agar tiap tiap keluarga mengambil seekor kambing atau domba untuk disembelih.
Tuhan Yesus juga merayakan Paskah bersama para murid di malam tatkala Ia diserahkan ke tangan orang orang yang menghendaki agar Ia dihukum mati. Para murid makan bersama dengan Tuhan Yesus di dalam merayakan Paskah. Itu berarti para murid itu telah menjadi bagian dari keluarga Tuhan sendiri. Seperti telah disebut di atas, mereka yang menikmati daging dari domba Paskah itu adalah keluarga. Jika Gereja sampai hari ini merayakan Paskah, rasa rasanya tidak lagi terasa sisi kekeluargaan di dalam perayaan Paskah itu sendiri.

 Tatkala orang Israel merayakan paskah di Tanah Kanaan pada waktu itu, maka satu hal yang pasti ialah: di seluruh wilayah Israel, akan jelas terlihat darah ada di setiap pintu rumah. Jika pada hari perayaan Paskah itu ada pintu rumah orang yang tidak diolesi darah, maka kita tahu pasti orang itu pastilah bukan orang Israel. Ia adalah orang asing di sana. Ia tidak masuk ke dalam persekutuan bangsa itu, sekalipun ia ada di tengah tengah orang Israel. Darah domba Paskah itu menjadi tanda kewargaan setiap orang Israel pada perayaan Paskah. Ini sebuah pelajaran yang berharga menurut hemat saya secara pribadi. Kita juga dapat mengatakan darah anak domba Paskah kita yang sudah disembelih itu, menentukan kewargaan kita di dunia ini.

Satu hal yang menarik untuk disimak ialah: darah domba Paskah itu tidak diperuntukkan bagi manusia, tetapi diperuntukkan bagi Allah sendiri. Hal ini sangat jelas kita tahu dari perayaan Paskah di Mesir. Tatkala orang Israel merayakan Paskah di Mesir, malaikat maut mendatangi seluruh Mesir. Ia akan membunuh setiap anak sulung dari segala mahluk yang hidup. Malaikat itu akan mendatangi setiap rumah yang ada di Mesir. Tatkala Ia hendak masuk ke dalam sebuah rumah, maka Ia akan melihat darah di kedua tiang dan ambang pintu rumah. Jika Ia tidak menemukan darah domba Paskah, maka malaikat itu akan membunuh setiap anak sulung yang ada di rumah tersebut. Tetapi jika Ia melihat darah itu, Ia akan lewat.

Penghuni rumah tidak pernah tahu, kapan malaikat itu datang ke rumah mereka. Mereka juga tidak melihat darah itu terus menerus. Penghuni rumah ada di dalam rumah, sementara darah domba Paskah dioleskan di luar rumah. Darah itu diperlukan untuk dilihat oleh Allah. Tatkala darah itu terlihat, maka seisi rumah itu akan selamat dari penghukuman Allah. Itulah Paskah orang Israel. Demikian juga dengan Paskah kita. Darah Anak Domba Paskah kita di bawa ke hadirat Allah di surga. Darah itu menyenangkan hati Allah. Lalu Ia melewatkan Penghukuman-Nya bagi mereka yang merayakannya.

No comments:

Post a Comment